Muse Buzz :
Home » » Skenario Terima Kasih

Skenario Terima Kasih


SUATU ketika saya tengah berada dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, saya berdiri di dalam gerbong tersebut.
Suasana cukup ramai berdesakan, tanpa disadari handphone saya terjatuh.
Skenario 1
Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. “Pak, handphone Bapak barusan jatuh nih,” kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.
Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.
Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.
Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu mengembalikan handphone kita sambil berkata, “Pak, handphone bapak barusan jatuh nih.” Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar, daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).
Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.
Skenario 3
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta.
Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita.
Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
“Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang,” kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata, ”Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya.”
Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui “orang baik” tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang. Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?
Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan?
Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.
Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah.
Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
“Bapak / Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. ”
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan. Kita sudah putus asa.
Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang dijanjikan oleh orang itu.
Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita. Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?
Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).
Orang keberapa yang sebenarnya harus kita berikan kata terima kasih yang tulus dengan reward yang menakjubkan? Tepat, Orang pertama.
Namun, mengapa malah orang keempat yang mendapatkannya? Itu karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.
Terkadang kita kurang mensyukuri apa yang telah kita miliki, banyak mengeluh dan selalu merasa kurang. Dan setelah yang kita miliki itu hilang, barulah kita cemas dan merasa sangat kehilangan akan hal itu.
Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.
Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan. Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.
Share this article :

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dewa Copas - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template